Kayu
yang diambil dari salah satu bagian pohon ini memiliki banyak manfaat dalam
kelangsungan hidup manusia. Kayu yang dipergunakan adalah kayu yang berasal
dari pohon yang sudah cukup usia untuk di manfaatkan kayunya.
Saat
pohon-pohon sudah cukup usia dan ukuran batangnya juga sudah besar maka
pohon-pohon tersebut sudah siap untuk di tebang. Di jaman yang moderen ini
pemilik pohon tidah menebang pohon menggunakan kapak atau pun gergaji manual
mereka menggunakan gergaji mesin yang sudah modern, dengan alasan agar
mempersingkat waktu dan untuk mempermudah dalam penebangan. Saat penggergajian
pohon-pohon itu akan menghasilkan limbah organik. Limbah ini bernama serbuk
kayu atau orang-orang jawa menyebutnya sebagai tai graji.
Hal
yang sama juga terjadi di beberapa daerah tempat tinggal saya, saat pohon-pohon
sudah besar dan sudah siap untuk di tebang maka pohon-pohon itu akan di tebang
oleh pemiliknya menggunakan gergaji mesin. Setelah penebangan selesai maka
batang pohon itu akan di potong-potong sesuai ukuran yang telah di tentukan
oleh si pemilik pohon. Disaat pemotongan batang pohon inilah akan menghasilkan
limbah kayu berupa serbuk kayu. Serbuk kayu atau tai graji ini sama sekali tidak memiliki nilai ekonomi. Maka
sebagian besar para pemilik pohon yang sudah menebang pohonnya itu hanya
meninggalkan limbah serbuk kayu di tempat pemotongan kayu sampai serbuk-serbuk
kayu menjadi tanah dan hanya terbuang sia-sia. Padahal semua bagian pohon
memiliki manfaat, contoh batang pohon bisa digunakan sebagai bahan pembuatan
furnitur rumah, daunnya bisa digunakan untuk pakan ternak, ranting-rantingnya
bisa digunakan untuk kayu bakar, dan akarnya bisa digunakan sebagai media untuk
mengukir. Sedangkan serbuk kayu hasil memotong batang-batang kayu tersebut
belum memiliki manfaat yang bisa membuat serbuk kayu ini memiliki nilai jual
yang tinggi.
Walaupun
serbuk kayu ini tidak mencemari lingkungan tetapi dalam jumlahnya yang sangat
banyak mungkin serbuk kayu ini akan mengganggu pandangan ataupun akan
mengganggu kegiatan penduduk sekitar, misalnya saat si penebang kayu sudah
selesai dengan hasil tebanggannya, maka si penebang kayu ini pasti akan membawa
hasil tebanganya itu ke dekat jalan jika pohon yang sudah ditebangnya itu
berada di tengah kebun dan mobil mereka yang membawa peralatan untuk membelah
batang-batang pohon menjadi beberapa bagian tidak dapat masuk ke kebun
tersebut. Setelah mereka selesai memindahkan batang-batang kayu ke dekat jalan
maka merekapun langsung menjalankan tugas selanjutnya yaitu membelah pohon
menjadi beberapa bagian. Setelah selesai membelah batang-batang tersebut.
Mereka akan langsung meninggalkan tempat pembelahan kayu dan mereka akan
meninggalkan serbuk-serbuk kayu itu di jalan. Begitu pula dengan si pemilik
pohon tersebut dia juga tidak akan memanfaatkan serbuk kayu.
Tidak
hanya di tempat penebangan dan pemotongan batang pohon limbah serbuk kayu
dihasilkan, saat pemanfaatan kayu menjadi barang-barang penunjang kelangsungan
hidup manusia seperti meja, kursi, almari, tempat tidur, jendela, pintu dan furniture
rumah yang berbahan dasar kayu juga akan menghasilkan limbah serbuk kayu.
Jadi
setiap proses pemanfaatan kayu mulai penebangan sampai pembuatan barang-barang
yang terbuat dari kayu akan menghasilkan limbah serbuk kayu tetapi belum banyak
orang yang memanfaatkan serbuk kayu ini karena belum banyak orang yang
mengetahui manfaat dari limbah serbuk kayu.
Serbuk kayu dapat dimanfaatkan menjadi:
1. Media tanam jamur
Serbuk kayu dapat dimanfaatkan menjadi:
1. Media tanam jamur
2. Bahan untuk melukis